seputar kesehatan

Jakarta (Sharia4Indonesia.com) – Bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli 2011, Sharia4Indonesia-Divisi Pelayanan Umat Bidang Kesehatan-menggelar aksi dan orasi bertajuk “Stop Bahaya Vaksin ; Selamatkan Anak Indonesia”, Sabtu (23/7/2011) di Bunderan HI, Jakarta. Selain para tokoh dari pelbagai bidang akan tampil memberikan orasi, aksi ini juga akan dimeriahkan dengan teatrikal oleh AFI (Akademi Farmasi Islam). Allahu Akbar!
Imunisasi bisa selamatkan Anak Indonesia?
Tema hari anak nasional tahun ini yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2011 adalah : Anak Indonesia Sehat, kreatif, dan Berakhlak Mulia. Selain itu, juga dipancangkan tujuan dan komitmen akan perawatan kesehatan gizi, dan pendidikan untuk anak.
Untuk menyehatkan anak Indonesia, pemerintah telah memilih caranya sendiri, yakni melalui Program Imunisasi yang dinyatakan effektif bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Program Imunisasi telah di laksanakan sejak tahun 1956, dan terus di tingkatkan sehingga pada tahun 1977 hingga sekarang tahun 2011, dengan maksud pencegahan penularan penyakit , tuberculosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus serta hepatitis B. Dengan Imunisasi (PD31).
Disinilah permasalahan sebenarnya timbul. Benarkah program imunisasi yang dimaksudkan untuk menyehatkan anak Indonesia dan masyarakat pada umumnya terbukti ampuh? Apakah tidak terjadi sebaliknya? Karena fakta dan realita di lapangan berbicara bahwa penyakit yang sedianya akan dicegah melalui imunisasi, malah terjadi disaat vaksin berikan. Ironis!
Stop bahaya vaksinasi
Sejak 1977, Indonesia menjalankan program imunisasi PD3I (Penyakit Dapat Dicegah dengan Imunisasi), yaitu TBC, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus dan hepatitis B. Program itu dikukuhkan dengan Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992, berdasarkan kesepakatan dengan WHO dan Unicef.
Sejarah vaksin modern yang dilakukan oleh Flexner Brothers, dapat di temukan bahwa kegiatan mereka dalam penelitian tentang vaksinasi pada manusia didanai oleh keluarga Rockefeller. Rockefeller sendiri adalah salah satu keluarga Yahudi yang paling berpengaruh di dunia, dan mereka adalah bagian dari Zionisme Internasional. Kenyataannya, mereka adalah pendiri WHO dan lembaga strategis lainnya.
Dengan demikian, tidak berlebihan jika kita katakana bahwa vaksinasi menjadi alat konspirasi zionisme dengan tujuan untuk menguasai dan memperbudak seluruh dunia, dengan jalan “mematikan” sejak dini generasi kita, yakni anak-anak, agar mereka dapat mewujudkan “New World Order”.
Lihat komentar para ilmuan tentang imunisasi atau vaksinasi :
  • “Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan.”~ Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika.
  • “Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun.” ~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University
  • “Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya.” ~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris.
Jadi, kini saatnya untuk mengatakan stop vaksinasi dan selamatkan anak Indonesia!
Kembali ke pengobatan ala Rasulullah SAW.
Islam adalah agama sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan. Rasulullah SAW., adalah contoh dan tauladan bagaimana syariat Islam diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan.
Perhatian Rasulullah SAW., terhadap masalah kesehatan dan pengobatan penyakit tidak kurang dibanding dengan perhatiannya dalam masalah ibadah. Beliau menaruh perhatian besar terhadap persoalan kesehatan umatnya, karena itu beliau mencontohkan gaya hidup yang sehat dan menganjurkan umatnya untuk segera berobat bila terkena penyakit.
Rasulullah mengajarkan kita untuk hidup seimbang, dalam segala hal, termasuk dalam merawat kesehatan. Masalah kesehatan, berkaitan erat dengan ibadah kita, baik ibadah ritual maupun ibadah sosial. Ibadah yang khusus atau pun yang umum.
Kesemuanya itu dapat dilaksanakan dengan sempurna apabila kondisi tubuh kita dalam keadaan prima.Apabila badan kita sehat dan fit, Insya Allah kita dapat memenuhi tugas keinsanan dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, ibadah pun ternyata bermanfaat untuk kesehatan kita.
Bagaimana halnya dengan kesehatan untuk bayi dan anak-anak ? ternyata Rasulullah SAW., sudah juga memberikan tuntunannya. Inilah yang disebut dengan pengobatan ala Nabi SAW (Thibbun Nabbawiy).
Salah satu dasar dari kesehatan ala Nabi SAW., adalah dengan meningkatkan kekebalan tubuh secara alami, yaitu dengan memakan makanan yang halal lagi baik, menuruti seluruh aturan Allah SWT., dan menjauhi seluruh laranganNya.
Solusi lainnya adalah dengan Program TAHNIK, untuk bayi dan BEKAM untuk anak, remaja, dewasa, dan orang tua sebagai tindakan Preventif/Pencegahan terhadap penyakit. Serta mengupayakan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga sistem imunity tubuh dengan cara mengkonsumsi obatan Herbal Resep Rasulullah SAW. Inilah maksud dari kembali ke pengobatan ala Rasulullah SAW., yakni dengan jalan melaksanakan Thibbun Nabbawiy.
Aksi & Orasi Stop Vaksinasi
Untuk itu, Sharia4Indonesia-Divisi Pelayanan Umat Bidang Kesehatan-mengajak seluruh kaum Muslimin mendukung “Aksi & Orasi Stop Vaksinasi ; Selamatkan Anak Indonesia”, hari Sabtu (23/7/2011) di Bunderan HI, Jakarta. Acara akan dimulai pukul 08.30. Beberapa tokoh ormas Islam, praktisi serta ahli kesehatan sudah menyatakan kesediaannya untuk meramaikan acara ini. Mari kita selamatkan anak Indonesia dengan mengganti Program Vaksin yang rusak, dengan Program Tahnik dan bekam solusi sehat Metode Rasulullah SAW. Allahu Akbar!
Wallahu’alam bis showab!(Talazum/Sharia4Indonesia.com)

Hobi Buah dan Sayur, Trombosit Subur

“Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian padanya, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun yang lebat. 
Buah-buahan dan rumput, untuk kepentingan kamu dan binatang ternakmu.” – Q.S. Abasa [80]: 27-32
Manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan untuk menyantap buah dan sayur. Al-Qur’an sendiri dengan sangat jelas menganjurkan agar manusia makan buah dan sayur-mayur. Dari sudut gizi, sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, dan beberapa unsur nutien seperti protein, lemak, serta karbohidrat walaupun dalam jumlah yang sedikit. Seseorang yang mengabaikan makan atau bahkan anti mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-mayur akan menghadapi masalah besar dalam hidupnya. Tubuhnya kelak akan menjadi ‘surga’ bagi berbagai macam penyakit, dan apabila terserang infeksi maka akan lebih sulit untuk bertahan dan memulihkan diri.
Beberapa komponen dalam buah dan sayur bermanfaat untuk menjaga lingkungan dalam darah agar tidak mudah rusak. Selain itu buah dan sayur berguna untuk mencegah perdarahan hebat akibat terjadinya serangan infeksi maupun aktivitas obat sintetis yang dipergunakan dalam jangka panjang. Seperti diketahui, penggunaan antibiotik dalam jangka panjang dapat merusak ‘suasana baik’ dalam usus sehingga tubuh dapat kekurangan vitamin K. Antibiotik yang masuk ke dalam usus dapat membunuh bakteri baik dalam lingkungan flora usus dan akhirnya dapat menyebabkan tubuh kekurangan vitamin K. Efek selanjutnya adalah tubuh akan kekurangan atau memiliki trombosit yang abnormal (trombositopenia).
Selain itu apabila jumlah personel trombosit cenderung di bawah yang dibutuhkan, maka ketika terjadi sabotase aktivitas produksi prostaglandin di KOKS oleh obat pereda demam dari golongan yang mirip asam asetil salisilat (aspirin), parasetamol, dan sebagainya, kehancuran bataliyon trombosit akan semakin sulit dielakkan. Oleh karena itu suplai nutrisi dari buah dan sayur sangat berguna mencegah porak-porandanya bataliyon pasukan trombosit karena kondisi yang merugikan, sehingga trombositopenia bisa dihindari. Disamping itu buah dan sayur mengandung serat yang berperan dalam membuat ‘suasana nyaman’ bagi flora usus dan fungsi pencernaan. Gangguan pada saluran cerna pada anak-anak dapat menjadi pemicu mual dan muntah pada saat batuk, kelainan kulit, sehingga kulit timbul bercak merah seperti bekas digigit nyamuk.
Di antara komponen buah dan sayur yang berfungsi untuk melancarkan produksi trombosit adalah Vitamin K. Apabila tubuh kekurangan vitamin K maka akan menyebabkan kesulitan dalam proses pembekuan darah. Vitamin K atau vitamin anti perdarahan merupakan elemen terpenting dari enzim karboksilase yang dengan melalui beberapa reaksi kimiawi akhirnya mampu mengikat ion kalsium untuk proses pembekuan darah. Vitamin K pada sayur mayur terdapat pada daun-daunan, buncis, kacang polong, brokoli dan kol. Semakin hijau warna sayur-mayur maka semakin tinggi kadar vitamin K di dalamnya.
Sementara vitamin C dalam buah dan sayur diperlukan juga sebagai ko-faktor yang mengandung mineral Cu (Tembaga) yang membentuk neurotransmitter yaitu pengantar rangsangan saraf dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.  Selain itu vitamin C berperan dalam menjaga keutuhan pembuluh darah hingga kapiler. Sayur dan buah yang berwarna hijau tua, kuning dan oranye, seperti cabe, tomat, paprika, kurma, jambu biji, jeruk, mangga, nanas, pisang, papaya dan sebagainya banyak mengandung vitamin C. Sedangkan Vitamin A yang terdapat dalam buah dan sayur bersifat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Hal ini diperkuat dengan peran beta karoten bersama vitamin C dan E sebagai antioksidan akan berpengaruh juga terhadap pencegahan kanker.
Sayuran seperti bayam, daun pepaya, selada dan sebagainya mengandung cukup banyak kalsium yang berguna dalam membantu pembentukan trombosit. Komposisi dalam buah dan sayur yang berguna bagi tubuh akan bekerja saling melengkapi. Apabila perdarahan dapat dicegah melalui aktivitas vitamin C dalam tubuh akhirnya akan mencegah pengorbanan yang berlebihan dari pasukan trombosit untuk mencegah kebocoran akibat rusaknya pembuluh darah. Oleh karena itu konsumsi buah dan sayur membuahkan manfaat yang kompleks bagi sistem pertahanan tubuh dimana akhirnya akan menyebabkan jumlah trombosit menjadi subur. (TB/Berbagai Sumber)
Lihat Selengkapnya di  Tabloid Bekam Edisi 9/II (Demam Berdarah, Atau Keracunan?)

Rasulullah SAW Is My Doctor

Resensi Buku Baru
Rasulullah SAW Is My Doctor
Penulis
Jerry D. Gray
Penerbit
Sinergi Publishing,
Cetakan Pertama,
Dzulqa’dah 1431/
Oktober 2010
Tebal 
268 hlm, 21 cm,
Soft Cover
Dewasa ini sebagian besar penduduk dunia mengkonsumsi makanan dan obat-obatan yang telah dicampur oleh zat-zat sintetis. Kenyataannya zat seperti antibiotik, fluoride, thimerosal, merkuri, ammoniak, serta beragam diagnosa dengan radiasi telah membuat sebagian besar penduduk dunia menjadi sangat tidak sehat. Manusia saat ini mudah menjadi sakit dan ketika harus sakit pun masih akan mengalami penderitaan mulai dari mahalnya beban biaya kesehatan, penggunaan obat dan tindakan medis yang tidak perlu dan terkesan dipaksakan. Orang miskin saat ini seolah dilarang sakit karena harus menghadapi kenyataan pahit dalam pengobatan.
Dengan kenyataan yang ada, maka sudah selayaknya bagi umat Islam kembali kepada Din. Al-Qur’an dan Hadits adalah sumber informasi yang sangat informatif dalam menemukan obat untuk berbagai penyakit. Obat Ala Nabi dan obat alami adalah solusi untuk kesehatan yang baik. Oleh sebab itu layak jika disebut Rasulullah SAW adalah dokter bagi umat.  Karena pengobatan yang beliau wariskan adalah pengobatan yang rasional dan sangat jauh dari efek samping yang membahayakan.
Buku ini mengulas berbagai resep dari Rasulullah SAW dan berbagai terapi mandiri yang jarang sekali dilakukan oleh manusia saat ini dalam menempuh kesembuhan. Tak kurang dari penjelasan mengenai doa sebagai obat, habbatussauda, bekam, berbagai ramuan yang dapat diperoleh di pasar, dan tips untuk menajamkan pengelihatan secara alami diulas secara mendalam oleh penulis. Mengingat manfaat yang tak ternilai, maka kiranya anda layak memiliki buku ini sebagai salah satu bahan panduan kesehatan yang baik.



Keajaiban Air dalam Al-Qur’an

Keajaiban air dalam al-qur'an
Keajaiban Air dalam Al-Qur'an
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan secara alami dan Islami sekaligus adalah memperbanyak minum air. Kenapa harus meminum air?  karena ternyata kalau kita renungkan lebih seksama terhadap tubuh kita – dan ini merupakan perintah Allah – , ternyata kita dapatkan bahwa air merupakan komponen terbanyak dalam tubuh kita, bahkan ketika masih janin, kandungan air dalam tubuh hampir mendekati 100%, kemudian setelah lahir kandungan air dalam tubuh mulai berkurang menjadi 80%, kemudian ketika dewasa menjadi 70%, dan ketika sudah lanjut usia bisa menjadi 50%. Fenomena semacam ini sudah dijelaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاء بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا
“ Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.” ( Qs Al Furqan : 54 )
Yang lebih mengejutkan lagi, kalau kita perhatikan bumi yang kita tempati ini, ternyata komponen yang terbanyak adalah air, bukankah lautan luasnya 3 kali lipat dari daratan ? Sungguh Maha Benar Allah, jauh-jauh sebelumnya telah menyatakan hal ini di dalam salah satu firman-Nya :
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
“ Dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup, apakah mereka beriman  ? “ (Qs Al Anbiya ‘ : 30 )
Ayat di atas mengisyaratkan bahwa kalau kita ingin hidup yang lebih sempurna dan lebih sehat – menurut isyarat ayat di atas – hendaknya kita mengkomsumsi air dalam jumlah yang cukup, baik untuk diminum, atau untuk membersihkan diri dan lingkungan, maupun untuk bersuci.
Para ahli menjelaskan bahwa air merupakan komponen utama sel, jaringan, dan organ manusia. Penurunan total cairan tubuh bisa menyebabkan penurunan volume cairan, baik intrasel maupun ekstrasel, yang dapat berimbas pada kegagalan organ, bahkan kematian.
Selain itu, air diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran nafas, usus, penyakit kewanitaan, bahkan bisa mengobati penyakit stroke. Seseorang yang  mandi pada pagi hari dengan air, maka peredaran darahnya akan membaik sehingga tubuh terasa lebih bugar, produksi sel darah putih dalam tubuh akan meningkat, begitu juga produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita ikut meningkat juga, serta memberikan kekebalan terhadap virus.
Fakta di lapangan menyebutkan bahwa seseorang dapat bertahan hidup selama 45-65 hari hanya dengan minum air (tanpa makan). Saya teringat pada kejadian parahara  gunung Lawu yang menelan korban puluhan santri salah satu pesantren di Jawa Tengah. Peristiwa itu terjadi sekitar tahun1989-an, pasalnya mereka tersesat dalam hutan dan tidak bisa kembali ke perkemahan lagi. Ajaibnya,  dua orang diantara mereka,  ternyata masih bisa mempertahankan hidup selama beberapa minggu lamanya tanpa makan, mereka berdua hanya mengandalkan air hujan yang  menggenang di tanah. Subhanallah
Bahkan tidak sampai itu saja, Al Qur’an telah memilihkan untuk kita suatau cairan yang paling berkwalitas, yaitu air yang berfungsi untuk membersihkan segala sesuatu. Allah swt  berfirman :
وَأَنزَلْنَا مِنَ السَّمَاء مَاء طَهُورًا
“ Dan Kami turunkan dari langit air sebagai pembersih “ (Qs. Al Furqan : 48 )
Di sisi lain, ternyata Allah swt di dalam berbagai ayat dalam Al Qur’an, menjelaskan bahwa bumi yang kering dan mati bisa dihidupkan lagi dengan turunnya hujan dari langit, sehingga bumi tersebut menjadi subur kembali dan menumbuhkan berbagai macam tanaman yang bisa dimakan oleh manusia dan binatang-binatang yang lain. Sungguh Maha Besar Allah yang telah mengatur demikian rapinya kehidupan makhluq di muka bumi ini.
Bahkan secara gamblang, Allah menjelaskan fungsi air hujan yang diturunkan di muka bumi ini untuk berlangsungnya kehidupan kaum muslimin, bahkan dalam perang sekaligus. Allah berfirman :
إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّن السَّمَاء مَاء لِّيُطَهِّرَكُم بِهِ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَى قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الأَقْدَامَ
“ (Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu “ ( Qs Al Anfal : 11 )
Membaca ayat di atas, saya teringat dengan peristiwa perang Hittin, salah satu perang besar yang terekam dalam sejarah kehidupan manusia, yaitu perang antara pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Sholahudin Al-Ayyubi dengan pasukan Salib. Pada waktu itu pasukan kaum muslimin jumlah personel dan perlengkapannya jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan pasukan salib, tetapi walaupun demikian, mereka mampu memukul telak pasukan salib dan mereka lari tunggang langgang ketakutan. Apa rahasianya? Salah satu penyebab kemenangan kaum muslimin – tentunya dengan izin Allah swt – adalah adanya persediaan air yang cukup. Pasukan Salib kalah dan hancur karena tentaranya kehausan, karena persediaan air yang mereka miliki sangat sedikit.
Demikian, secara sekilas fungsi air yang disebutkan oleh Al Qur’an, mudah-mudahan dengan selalu mengkomsusi air, tubuh kita sehat selalu, ibadah kita lancar serta lingkungan kita menjadi bersih, yang selanjutnya akan membawa kebahagian kita di dunia dan akhirat. Wallahu A’lam
Ditulis Oleh: Dr. Ahmad Zain An Najah, MA







Malu, Obat Sakit Maag Tanpa Efek Samping

Maag
Maag
Maag atau penyakit gastritis yang dalam bahasa Yunani berasal dari kata gastro (perut/lambung) dan itis (peradangan) adalah penyakit yang bersifat psikosomatis, artinya penyakit ini berkaitan erat dengan faktor psikologis dan sistem saraf somatik. Sistem syaraf somatik sendiri memiliki hubungan dengan sistem syaraf otonom dimana sistem syaraf ini juga berperan dalam mengatur pergerakan peristaltik lambung dan pelepasan zat-zat kimia dalam lambung. Oleh sebab itu faktor stess berkaitan erat dengan penyakit ini disamping memang ada beberapa faktor lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya maag seperti kebiasaan merokok, mengkonsumsi alkohol, infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori, maupun karena efek samping dari pemakaian obat-obat Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) seperti Ibuprofen, Piroxicam, dan sebagainya.
Pada beberapa kasus, gastritis dapat menyebabkan terjadinya Ulcer, yaitu terputusnya kontinuitas mukosa gastrointenestinal (selaput permukaan lambung) yang meluas sampai jaringan epitel sehingga terjadi iritasi atau perdarahan pada jaringan tersebut yang dalam bahasa sehari-hari sering disebut borok. Ulcer juga tidak hanya terjadi pada lambung, melainkan dapat juga terjadi pada saluran eshopagus (tukak lambung), duodenum(usus dua belas jari) dan jejunum (usus halus).
Gejala maag sendiri dapat berupa rasa perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas disertai dengan rasa mual, muntah, kehilangan selera makan, kembung, kehilangan berat badan, dan perut bagian atas terasa penuh apabila sehabis makan. Namun, dari beberapa gejala di atas terkadang memiliki persamaan gejala dengan beberapa penyakit yang menyerang lambung, seperti ulkus peptikum, refluks esophagus (arus balik asam lambung), dan gastroenteritis. Maag sendiri bukan penyakit tunggal, tetapi terbentuk melalui beberapa kondisi yang kesemuanya dapat mengakibatkan peradangan pada lambung.
Lambung adalah organ yang berbentuk kantung kosong yang terletak pada bagian kiri atas perut tepat di bawah tulang iga. Lambung orang dewasa mempunyai panjang + 10 inchi dan dapat mengembang untuk menampung makanan dan minuman sebanyak 1 gallon. Di dalam lambung terdapat sebuah cincin yang mengatur masuknya makanan dan akan menutup apabila makanan telah masuk ke dalam lambung. Dinding lambung terdiri dari lapisan otot yang kuat dan berfungsi untuk menghancurkan makanan dengan disertai 35.000.000 enzim yang berfungsi dalam membantu penguraian secara kimiawi. Salah satu komponen cairan lambung adalah asam hidroklorida (HCL) yang bersifat sangat korosif sehingga sebuah paku besi pun dapat larut dalam cairan lambung ini. Maka, untuk mencegah terjadinya kehancuran lambung, mukosa lambung melepaskan ion bicarbonate sehingga mukosa dinding lambung tidak mengalami kerusakan. “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk”(Q.S. At-Tin:4).
Pada dasarnya PH pada lambung mengkondisikan mikroorganisme tidak dapat hidup di dalamnya, kecuali mikroorganisme yang tahan terhadap PH asam. Namun pada kondisi dimana manusia tidak berlaku bijaksana dalam mengkonsumsi makanan dan minuman serta dalam mengendalikan emosi sehingga memicu terjadinya penyakit pada lambung seperti penyakit maag. “Tidak ada ‘bencana’ yang lebih buruk yang diisi oleh manusia dari pada perutnya sendiri…”(H.R. At-Tirmidzi). Kebanyakan kasus-kasus maag terjadi karena akumulasi kebiasaan yang tidak sehat, seperti pada kasus depresi yang diiringi dengan mengkonsumsi alkohol dan merokok sebagai pelarian. Pada kebanyakan orang yang normal pun tidak lepas dari kebiasaan yang merusak lambung.
Terkadang karena kesibukan sehari-hari, orang sering menyepelekan makan dengan makan tidak teratur, menunda waktu makan, makan tergesa-gesa dalam porsi besar. Kebiasaan yang tidak sehat juga sering diperparah dengan mengkonsumsi vitamin C (Asam Askorbat) dalam kondisi perut kosong dengan alasan untuk menjaga tubuh agar tidak sakit, padahal Asam Askorbat sintetis bersifat mengiritasi lambung. Dalam kondisi lambung yang telah teriritasi pun terkadang masih digampangkan oleh orang tersebut dengan mengkonsumsi obat maag semaunya. Padahal jenis obat maag yang sering dikonsumsi seperti antasida memiliki efek samping membuat konstipasi jika dikonsumsi dalam akumulasi dosis besar/terus-menerus.
Sesungguhnya jauh-jauh hari Islam telah mengingatkan dan mengantisipasi timbulnya penyakit pada sistem pencernaan termasuk maag. Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dengan marfu’,“Malulah kepada Allah dengan sebenar-benar rasa malu.”Para sahabat bertanya, “Apakah sebenar-benarnya rasa malu itu?” Beliau menjawab, “Menjaga kepala beserta isinya dan menjaga perut beserta isinya serta mengingat kuburan dan kematian.” Dalam hadits ini disandingkan antara anjuran menjaga kepala dan menjaga perut, dimana keinginan syahwat terhadap makan dan minum apa yang diharamkan maupun makan dan minum dengan berlebihan dimulai dari pandangan mata terhadap makanan tersebut sehingga manusia makan dan minum tanpa rasa malu dan tanpa merasa malu mendzolimi perutnya.
Al-Harats, seorang tabib bangsa arab berkata “ Lambung manusia itu tempatnya segala penyakit, sedangkan pencegahan itu pokok dari segala pengobatan.” Dengan mengutamakan rasa malu dalam makan dan minum tidak berlebihan maupun mengkonsumsi barang-barang yang merusak maka manusia telah menempuh penyembuhan tanpa efek samping. Zat-zat iritan dan bersifat toksik (beracun) seperti alkohol, nikotin, opiat sangat cepat terserap oleh lambung dan saluran pencernaan, maka dengan demikian akan mengikis perlindungan mukosa saluran cerna.”Barangsiapa yang berobat dengan khamr, niscaya Allah tidak akan memberinya kesembuhan.”
Makan dan minum berlebihan juga memicu terjadinya penyakit seperti maag, oleh sebab itu Rasulullah Shallallahu’Alaihi Wa Sallam mencela tindakan tersebut.”Seorang mu’min makan dengan satu perut, dan orang kafir makan dengan tujuh perut.”(H.R.Bukhari).
Makan dengan berlebihan dapat memicu pelapasan asam lambung berlebihan dan seperti apa yang telah dipaparkan di atas maka hal tersebut akan menyebabkan iritasi pada lambung. Maka benar kiranya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda “Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat. Berpuasa juga memiliki pengaruh terhadap pengendalian enzim saluran cerna dan mengistirahatkan organ pencernaan sehingga dapat mencegah pergesekan makanan di dalam lambung. Dengan bersikap lebih malu dalam mengkonsumsi makanan baik dengan dara berpuasa maupun mengikuti cara makan yang dianjurkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, maka dapat menjadi upaya penyehatan lambung tanpa efek samping dan hemat biaya. Wallahu A’lam.
Oleh: Joko Rinanto (Disari dari Tabloid Bekam Edisi 2/2010)

Khasiat Bekam Bagi Penderita Diabet

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit/ gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah (hiperglikemia) yang disebabkan oleh kurangnya produksi atau gangguan kerja (penurunan efektifitas) hormon insulin atau karena kedua-duanya. Penyakit DM dibagi dalam dua jenis. Pertama, DM tipe 1 atau yang disebabkan oleh rusaknya sel β (Beta) pankreas sebagai “pabrik” pembuat insulin. Kedua, DM tipe 2, tipe ini merupakan gangguan yang sifatnya heterogen, pada beberapa kasus akibat gangguan fungsi sel β, namun paling banyak disebabkan oleh gangguan kerja (resistensi) insulin pada sel-sel dalam jaringan tubuh.
Keberadaan penyakit diabetes tidak lepas dari peran zat besi (Fe) dalam darah. Sifat molekul besi yang tidak stabil berpotensi menghasilkan berbagai bentuk radikal bebas yang membahayakan atau merusak sel-sel tubuh. Hasil pengamatan terhadap peningkatan frekuensi penyakit diabetes pada orang-orang yang menderita hemochromatosis menunjukkan bahwa kelebihan (overload) besi dalam tubuh berperan dalam muncetuskan penyakit diabetes.Hemochromatosis adalah suatu kelainan genetik yang mengakibatkan kelebihan besi dalam tubuh. Akan tetapi, apa pun penyebab dari overload besi, baik karena penyakit genetik atau pun bukan, ternyata menyebabkan peningkatan diabetes.
Peran besi dalam menyebabkan penyakit diabetes ditunjukkan oleh dua hal,Pertama: terjadinya peningkatan kejadian diabetes pada orang-orang yang kelebihan besi, apapun penyebabnya. Kedua: adanya perbaikan penyakit diabetes setelah membuang kelebihan besi dengan obat-obatan yang dapat mengikat besi.
Orang-orang yang sering menjalani transfusi darah karena penyakit tertentu, seringkali mengalami overload besi dalam tubuhnya. Pada kelompok ini terdapat peningkatan kejadian diabetes. Walau mekanisme zat besi dapat mempercepat terjadinya diabetes belum diketahui secara pasti, namun dugaan tersebut kemungkinan berhubungan dengan tiga mekanisme kunci, yaitu:
1.   Defisiensi (kekurangan insulin)
2.   Resistensi insulin (gangguan kerja insulin). 
Maksudnya, meskipun insulin terdapat   dalam darah dalam jumlah yang cukup, akan tetapi tidak mampu mendorong glukosa dalam darah untuk masuk ke dalam sel-sel tubuh. Akibatnya, kadar glukosa dalam darah tetap tinggi. Sebaliknya, apabila suatu sel sangat berespon tarhadap adanya insulin, maka kondisi ini disebut dengan “sensitif” terhadap insulin (insulin sensitivity).
3.   Disfungsi (kerusakan) hati (hepar).
Overload besi dan munculnya radikal bebas akan menyebabkan kerusakan sel β pankreas yang berfungsi menghasilkan hormon insulin. Akibatnya, terjadi penurunan produksi insulin. Karena produksinya berkurang, maka otomatis sekresi (pengeluaran) ke dalam darah juga berkurang.
Adapun mekanisme terjadinya resistensi insulin, diduga terjadi secara langsung atau melalui rusaknya fungsi hepar (hati). Selain itu, adanya pengendapan besi dalam otot akan menurunkan penyerapan glukosa karena terjadi kerusakan pada otot tersebut. Sebaliknya, insulin justru meningkatkan penyerapan besi, sehingga terjadilah lingkaran yang menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Selain bertanggung jawab pada terjadinya penyakit diabetes, besi juga bertanggung jawab pada timbulnya berbagai komplikasi penyakit diabetes, diantaranya penyakit ginjal dan penyakit kardiovaskuler.
“Keberadaan penyakit diabetes tidak lepas dari peran zat besi (Fe) dalam darah. Sifat molekul besi yang tidak stabil berpotensi menghasilkan berbagai bentuk radikal bebas yang membahayakan atau merusak sel-sel tubuh.”
Penelitian hasil kerjasama dua institusi pendidikan kedokteran di Spanyol, yaituUniversity Hospital of Girona “ Dr. Josep Trueta” dan University Miguel Hernandez mencoba menilai sensitifitas insulin dan sekresi (pengeluaran) insulin setelah dilakukan pembekaman dengan interval empat bulan pada pasien diabetes tipe 2 yang memiliki kadar serum feritin (besi yang tersimpan dalam sel tubuh) berkadar tinggi, yaitu kadarnya > 200 ng/ mL. Penelitian menitikberatkan untuk melihat pengaruh hijamah (bekam) terhadap control metabolic, sekresi insulin, dan kerja insulin pada pasien diabetes dengan kadar feritin yang tinggi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilihat efek pembuangan besi (iron depletion) terhadap parameter-parameter tersebut.
Pasien dibagi dalam dua kelompok, pertama (grup 1) yang berjumlah 13 pasien, dilakukan pembekaman dengan jangka waktu 2 minggu, setiap kali pembekaman diambil 500 mL darah. Total pembekaman yang dilakukan terhadap grup 1 sebanyak 3 kali. Kedua (grup 2) yang berjumlah 15 pasien adalah kelompok kontrol yang tidak mendapatkan Diterapi pembekaman. Seluruh pasien (grup 1 dan grup 2) tetap mendapatkan terapi seperti biasanya dengan insulin, obat-obat anti-diabetes, dan olah raga selama periode penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa serum feritin, transferin (protein yang berfungsi untuk mengikat atau membawa besi di dalam darah), saturation index, dan kadar hemoglobin turun pada pasien yang mendapatkan terapi hijamah (grup 1). Selain itu, kadar HBA1C  juga turun secara bermakna pada pasien grup 1. Didapatkan pula peningkatan sensitivitas insulin pada grup 1 dibandingkan grup 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hijamah dapat berperan sebagai terapi tambahan pada pasien diabetes tipe 2 dengan peningkatan konsentrasi serum feritin.
Penelitian lainnya dari institusi yang sama dengan penelitian sebelumnya, yaitu untuk menguji hipotesis bahwa pembuangan besi yang bersirkulasi dalam darah dengan hijamah akan memperbaiki kerusakan pembuluh darah pada pasien diabetes tipe 2 dan pada pasien dengan peningkatan konsentrasi serum feritin.
Pada penelitian ini, pasien diabetes dengan kadar serum feritin > 200 ng/ mL dibagi dalam 2 kelompok seperti pada penelitian sebelumnya. Reaktivitas pembuluh darah dinilai pada awal penelitian, serta pada 4 dan 12 bulan berikutnya.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pembuangan besi dengan hijamah dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah pada pasien diabetes tipe 2 dengan kadar serum feritin yang tinggi. Perbaikan ini sejalan (paralel) dengan penurunan kadar besi dalam tubuh yang ditandai dengan turunnya kadar serum feritin pada pasien grup 1.
Penjelasan efek hijamah ini menunjukkan bahwa kelebihan besi menyebabkan perubahan dini pada struktur dan fungsi pembuluh darah manusia, yang ditandai dengan hipertrofi (penebalan) dinding pembuluh darah. Hipertofi ini dapat diperbaiki dengan menurunkan kadar besi dalam darah melalui proses hijamah. Dalam penelitian ini, ditemukan adanya peningkatan dilatasi (pelebaran) pembuluh darah setelah kadar besi diturunkan dengan hijamah. Sehingga, pembuangan besi dapat meningkatkan kelenturan (distensibilitas) pembuluh darah.
Penelitian yang hampir sama dengan 2 penelitian di atas juga dilaksanakan institusi lain di Eropa oleh para peneliti dari San Filippo Neri Hospital (Italia), Bambino Gesu Hospital dan Research Institute (Italia) yang berlangsung selama dua tahun.
Penelitian ini  bertujuan  mengetahui efek hijamah terhadap sekresi dan sensitivitas insulin, parameter-parameter dalam darah, kadar besi dalam hati (liver ion content/ LIC), dan perubahan kerusakan jaringan hati. Subjek Penelitian adalah  pasien yang baru saja terdiagnosis diabetes yang memiliki kelainan genetik tertentu yang menyebabkan tingginya kadar besi dalam tubuh.
Hijamah dilakukan setiap dua minggu, masing-masing dengan mengeluarkan darah sebanyak 450 mL. Volume darah dikembalikan ke jumlah semula dengan memberikan larutan fisiologis. Data sebelum dan sesudah dua tahun terapi dengan hijamah diambil untuk dibandingkan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbaikan dalam beberapa parameter metabolisme. Kadar feritin dan besi turun. Parameter lain seperti kadar kolesterol, trigliserida (Lemak), glukosa puasa, kadar enzim-enzim tertentu seperti lactate Dehydrogenase (LDH), aspartate aminotransferase (AST) atau yang lebih dikenal dengan glutamic-oxaloacetate transaminase (SGOT),alanine aminotransferase (ALT) atau yang lebih dikenal dengan glutamic-pyruvate transaminase (SGPT), dan gamma-glutamyltransferase (γ-GT) dimana enzim-enzim ini merupakan penanda terjadinya kerusakan pada hati, juga mengalami perbaikan dengan peningkatan sekresi insulin, peningkatan pengambilan glukosa oleh sel-sel tubuh, dan peningkatan sensitifitas terhadap insulin.
Dari penelitian-penelitian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa terapi hijamah bermanfaat terhadap pasien diabetes mellitus, terutama yang memiliki kadar besi yang tinggi. Penelitian-penelitian ini telah membuka suatu harapan baru di masa mendatang akan meningkatnya penerimaan masyarakat secara umum terhadap bekam serta memberi harapan baru bagi pasien diabetes mellitus.
Oleh: dr. M.  Saifudin Hakim (Staf Pengajar Bagian Mikrobiologi, FK UGM, Yogyakarta)
Disarikan dari: Tabloid Bekam Edisi III/2011 Cetak Ulang (Siapa Bilang Diabet Tak Bisa Sembuh?).







Anda Cemas, Gula Darah Tancap Gas

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.  Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. (Q.S : Al-Ma’aarij: [70] :19-20).
“Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?” Katakanlah: “Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah.” Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: “Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini.” Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.” Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (Ali Imran: [3]: 154).
Hampir tiap orang pernah merasakan cemas, atau  ada yang sering cemas, bahkan ada pula yang hidupnya diselimuti kecemasan. Suasana jiwa semacam ini bisa saja dipengaruhi oleh ragam masalah yang  dihadapi  atau dikhawatirkan menghadangnya, apakah masalah rumah tangga, suami cemas dengan ulah istri, atau sebaliknya istri resah dengan prilaku suami. Bisa juga kecemaskan dipicu kekhawatiran orang tua terhadap prilaku atau masalah yang dihadapi anak-anaknya. Mungkin juga kecemasan ditengarai tak sejalannya  harapan orang tua dengan ralitas  aktivitas anak, dan  lainnya.
Ada pula kecemasan yang dipicu oleh tekanan ekonomi, hutang atau lilitan masalah yang tak kunjung usai atau teratasi. Alhasil, setiap orang bisa saja berbeda dalam  menyikapi masalah dan kecemasan, dan hal itu terpulang dari tingkat keimanannya. Semakin baik keimanan seseorang, tentu dia lebih tenang dan arif dalam menghadapi setiap masalah dan kecemasan. Sebaliknya, rendahnya keimanan bisa berdampak pada prilaku tak terpuji atau menyebabkan jiwa dan raganya terpuruk bagi mereka yang dililit masalah atau kecemasan dari persoalan sepele sekalipun.
Nyatanya kecemasan yang belebihan atau juga disebut dengan anxietas dalam istilah psikologi atau kedokteran konvensional berpotensi merusak kesehatan. Sebab anxietas/cemas itu timbul akibat adanya respons terhadap kondisi stress atau konflik. Rangsangan berupa konflik, baik yang datang dari luar maupun dalam diri sendiri, itu akan menimbulkan respons dari sistem saraf yang mengatur pelepasan hormon tertentu. Akibat pelepasan hormon tersebut, muncul perangsangan pada organ-organ seperti lambung, pankreas, jantung, pembuluh daerah maupun alat-alat gerak.
“Sesungguhnya manusia diciptakan 
bersifat keluh kesah 
lagi kikir. 
Apabila ia ditimpa kesusahan 
ia berkeluh kesah.”
(Q.S : Al-Ma’aarij: [70] :19-20).
Ulama terkemuka Imam Hasan Al-Basri, ketika ditanya oleh sahabatnya, mengapa dia selalu tampak begitu tenang dan jauh dari kecemasan? Dia menjawab, bahwa dirinya tenang, antara lain asbab: pertama; dia tidak pernah khawatir soal rizki karena rizkinya sudah ditetapan Alah Ta’ala. Kedua; dia tenang karena yakin akan mati, sehingga yang dia lakukan adalah mempersiapkan kematian itu sendiri.
Sementara itu Dr. Ahman Husain Ali Salim mengungkapkan beberapa laporan statistik yang mengindikasikan bahwa persentase terbesar dari orang-orang sakit yang biasa selalu bolak-balik untuk cek rutin, sesungguhnya mereka secara mendasar mengadukan tentang goncangan emosional yang timbul dari problematika psikologis. Dan yang diperlukan oleh para penderita tersebut bukan terapi medis, namun sebenarnya mereka memerlukan terapi psikologis.
“Sekarang yang terkenal di kalangan dokter adalah bahwa nasihat yang baik untuk para  penderita adalah membebaskan diri dari rasa cemas. Al-Qur’an sudah mendahului ilmu kedokteran modern dalam memberikan perhatian untuk mengarahkan manusia supaya mengontrol dan menguasai emosi mereka,” ujar Ahmad Husain Ali Salim.
Untuk itu bagi mereka yang mudah cemas atau mudah dirundung kecemasan segera berahati-hati, sebabab cemas sangat efektif membuat gula darah mereka tancap gas atau melambung lantaran terkurasnya cadangan energi organ tubuh, khususnya pankreas. Sehingga organ yang dikenal sebagai pabrik insulin tubuh ini mengalami kelelahan, yang pada gilirannya mengganggu produksi insulin. Dengan mogoknya produksi insulin, ditribusi gula darah yang diubah menjadi energi menjadi terganggu, akibatnya gula menumpuk dan masuk ke darah….
Untuk mengatasi kecemasan ini di antaranya melazimkan membaca doa sebelum tidur, sebagaimana Nabi Shallallahu A’laihi Wassallam pernah mewasiatkan kepada seseorang, beliau bersabda: ‘Apabila kamu hendak tidur, maka ucapkanlah; ‘ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSI ILAIKA WAFAWADLTU AMRII ILAIKA WA ALJA`TU ZHAHRI ILAIKA RAHBATAN WA RAGHBATAN ILAIKA LAA MALJA`A WALAA MANJAA MINKA ILLA ILAIKA AMANTU BIKITAABIKA ALLADZII ANZALTA WA BINABIYYIKA ALLADZII ARSALTA (”Ya Allah ya Tuhanku, aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dalam keadaan harap dan cemas, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat yang aman dari adzab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku beriman kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus”).”Apabila kamu meninggal (pada malam itu) maka kamu meninggal dalam keadaan fitrah (suci).” (HR Imam Bukhari).
Rasulullah Shallallahu A’laihi Wassallam setiap kali beliau singgah pada suatu tempat, beliau banyak membaca: ‘ALLAHUMMA INNI A’UUDZUBIKA MINAL HAMMI WAL HAZANI WAL ‘AJZI WAL KASALI WAL BUKHLI WAL JUBNI WA DLALA’ID DAINI WA ‘ALAIHI WA GHALABATIR RIJAALI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut, dan dari lilitan hutang dan penindasan).’ (HR Imam Bukhari).
Dalam riwayat lain Zubair bin ‘Adi mengatakan, pernah kami mendatangi Anas bin Malik, kemudian kami mengutarakan kepadanya keluh kesah kami tentang ulah para jamaah haji. Maka dia menjawab; ‘Bersabarlah, sebab tidaklah kalian menjalani suatu zaman, melainkan sesudahnya lebih buruk daripadanya, sampai kalian menjumpai rabb kalian. Aku mendengar hadits ini dari Nabi kalianShallallahu A’laihi Wassallam. (HR Imam Bukhari). (TB/Berbagai Sumber).
Disarikan dari Tabloid Bekam Edisi III Cetak Ulang (Siapa Bilang Diabet Tak Bisa Sembuh?)





Tahnik, Tuntunan Haq Kesehatan Bayi

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, Sahabat Anshor Abu Musa berkisah :
“ (Suatu saat) aku memiliki anak yang baru lahir, kemudian aku mendatangi Nabi Shallallahu A’laihi Wassallam, kemudian beliau memberi nama padanya dan beliau mentahnik dengan sebutir kurma.”
Riwayat lainnya menjelaskan ucapan istri Rasullullah Shallallahu A’laihi Wassallam ‘Aisyah Radhiyallahu Anh yang mengatakan :
“Rasulullah Shallallahu A’laihi Wassallam didatangkan anak kecil, lalu beliau mendoakan mereka dan mentahnik mereka.” (H.R. Bukhari  Muslim)
Berdasarkan hasits-hadits shahih tentang tahnik,  Imam An-Nawawi menguraikan :
”Dianjurkan mentahnik bayi yang baru lahir, bayi tersebut dibawa ke orang sholih untuk ditahnik. Juga dibolehkan memberi nama pada hari kelahiran. Dianjurkan memberi nama bayi dengan Abdullah, Ibrahim dan nama-nama nabi lainnya.”
Tahnik yaitu: Mengunyah kurma dan sejenisnya, lalu digosok-gosokkan (dilolohkan atau dilumurkan) ke dalam langit- langit mulut bayi, yakni dengan cara meletakkan kurma yang sudah dikunyah di ujung jari, lalu memasukkan jari itu kedalam mulut si bayi lalu si bayi pun belajar makan dan akhirnya mampu melakukannya.
Tahnik atau suapan pertama itu sebaiknya dengan buah kurma kering kalau tidak ada, bisa dengan kurma basah, kalau tidak ada juga, bisa juga dengan makanan manis madu lebah. Hal itu lebih utama dari makanan lain, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani.
Tahnik berasal dari kata Al-Hanak yang berarti mulut bagian atas dari dalam atau langit-langit. Dan membersihkan mulut bayi disebut tahnik, artinya membersihkan mulut bagian atas bayi dari dalam dengan kurma yang telah dimamah sampai lumat.
Tahnik juga dimaknai melolohkan/melumurkan kurma yang telah dikunyah halus ke langit-langit mulut bayi. Lalu pemberian ASI sampai usia 2 tahun dan  memberi makanan yang halal dan toyyiban.
“Tahnik atau meloloh bayi dengan kurma adalah sebuah syariat yang menakjubkan, karena didalamnya terdapat manfaat-manfaat kesehatan jasmani dan rohani yang tak terbilang.”
Hikmah  Tahnik
Ketetapan tahnik menjadi perhatian tersendiri bagi kalangan ulama sehingga mereka merumuskan fatwa berkaitan dengan tuntunan  ini:
Pertama: Para ulama sepakat tentang disunnahkannya (dianjurkannya) mentahnik bayi yang baru lahir dengan kurma. Jadi tahnik dilakukan pada awal kelahiran.
Kedua: Jika tidak mendapati kurma untuk mentahnik, bisa digantikan dengan yang manis-manis lainnya.
Ketiga: Cara mentahnik adalah dengan mengunyah kurma hingga lembut atau agak cair sehingga mudah ditelan, lalu mengambil kurma yang lembut dengan ujung jari dan memasukkan/ menggosokkan ke mulut/langit-lagit bayi.
Keempat: Hendaknya yang melakukan tahnik orang tua atau orang sholih sehingga bisa diminta do’a keberkahannya.Bila  orang sholih tersebut tidak hadir, bisa membawanya ke orang sholih.
Mengenai dibolehkannya wanita mentahnik, dijelaskan oleh Ibnul Qayyim bahwa Imam Ahmad bin Hambal ketika lahir salah satu bayinya, beliau menyuruh seorang wanita untuk mentahnik bayi tersebut. Ada ulama yang memberi penjelasan urutan makanan yang dijadikan bahan untuk mentahnik: tamr (kurma kering); kalau tidak ada, barulah rothab (kurma basah); bila tidak ada ruthab makanan manis yang jadi pilihan adalah madu; dan setelah itu adalah makanan yang tidak disentuh api.
Hikmah dari tahnik lainnya adalah untuk menguatkan syaraf-syaraf mulut dan gerakan lisan beserta tenggorokan dan dua tulang rahang bawah dengan jilatan, sehingga anak siap untuk menghisap air susu ibunya dengan kuat dan alami.
Terbukti bahwa pada kurma terdapat unsur-unsur vital yang dapat melindungi bayi dari penyakit dan menguatkan daya tahan tubuh yang telah didapatkannya dari Allah. Dengan izin Allah,  Kurma sangat efektif membentengi dan melindungi tubuh bayi dari ragam virus dan bakteri/penyakit, seperti  TBC, polio, difteri, campak dan lainnya.
Lebih dari itu, air liur kedua orang tua akan mengikat hati bayi dengan cinta mereka dan mengalirkan kepadanya fitrah Islam yang suci, sehingga dia akan tumbuh dengan baik dan bersih. Dia akan selalu merasakan manisnya iman sebagaimana manisnya kurma yang bercampur dengan air liur dari lidah yang selalu melantunkan dzikir kepada Allah.
Meloloh bayi adalah sebuah syariah  yang mampu  menanamkan dan menguatkan aqidah bayi, sekaligus membangun kasih sayang yang tulus antara orang tua dan anak, sehingga keluarga Muslim akan hidup dalam keharmonisan, kedamaian di bawah naungan Rahmat, Ridha dan Ampunan Allah Ta’ala.
Dikisahkan oleh Asma Radhiyallahu Anh bahwa dia tengah mengandung Abdullah bin Zubair di Mekkah. Kemudian dia hijrah ke Madinah dan sesampainya di Quba beliau melahirkan Abdullah di sana. Ia pergi membawa anaknya itu ke hadapan Rasulullah Shallallahu A’laihi Wassallam. Beliau letakkan bayi itu di haribaannya, meminta sebuah kurma dan dikunyahnya hingga halus benar kemudian beliau masukkan ke dalam mulut sang bayi.
Demikianlah, air liur Rasul adalah sesuatu yang masuk pertama kali ke dalam perut anak tersebut. Beliau membersihkan mulut anak tersebut dengan kurma itu kemudian didoakan agar Allah berkenan memberkahinya. Ia adalah anak muslim pertama dari kaum Muhajirin yang dilahirkan di bumi Madinah. Selanjutnya ucap  Asma Radhiyallahu Anh“Kaum muslimin bersuka ria dengan kelahirannya itu karena sudah didesas-desuskan sebelumnya kepada kaum muslimin bahwa mereka tidak akan memperoleh keturunan karena orang-orang Yahudi telah menyihir mereka.”
Alhasil sebenarnya syariat tahnik sudah banyak dilakukan kaum muslimin, namun belum tersosialisasi. Apalagi dengan munculnya vaksinasi/ imunisasi seolah mengesampingkan dan menutupi kelaziman taknik di tengah masyarakat. Taknik sebagai tuntunan yang haq untuk kesehatan bayi ini seharusnya menjadi pijakan dan pedoman utama untuk dilakukan bagi keluarga yang dikaruniai anak. WALLAHU A’LAM
Disarikan dari:
Tabloid Bekam Edisi 4 (Imunisasi, Siasat Yahudi Lumpuhkan Generasi?)







Jantung, Si Raja Organ Paling Sibuk

Jantung merupakan organ yang paling sibuk dan tidak pernah berhenti bekerja sekalipun kita tertidur. Jantung berdenyut dengan kecepatan yang berbeda-beda, tergantung pada aktivitas. Ketika sedang aktif, otot-otot membutuhkan energi dan oksigen yang lebih banyak,maka jantung berdenyut lebih cepat, +120 kali/ menit. Ketika sedang berisitirahat, jantung kembali melambat dan berdenyut 60-80 kali/ menit.
Rata-rata sepanjang hidupnya, jantung manusia berdetak 3 milyar kali tanpa henti. Mesin manakah yang lebih canggih daripada jantung manusia? Jantung tetap bekerja dengan menurunkan denyutan 10 – 30 denyutan/ menit ketika tidur. Hal ini menghasilkan penurunan tekanan darah, yang terjadi dalam tidur nyenyak. Jika saja jantung berhenti berdenyut, maka akan berakhirlah hidup kita.
Jantung adalah kantung berdenyut dan terbuat dari otot yang sangat kuat. Otot ini disebut otot jantung (miokardia) yang tidak pernah lelah berkontraksi sekali atau lebih dalam setiap detik. Saat berada dalam tahap perkembangan embrio, manusia sebenarnya memiliki dua jantung. Namun seiring perkembangan embrio, dua jantung ini akhirnya menyatu menjadi satu dengan empat buah bilik. Ini menunjukkan walaupun tubuh manusia memiliki dua paru-paru namun manusia hanya perlu satu jantung yang bertugas tanpa henti memompa darah ke seluruh tubuh.
Ibnu Qoyyim menyebutkan di antara keajaiban ciptaan-Nya bahwasannya Dia telah menciptakan bagian tubuh yang tidak tampak semacam jantung. Tempatnya di dalam, di tengah-tengah, dan merupakan anggota tubuh paling mulia. Berat jantung + 312 gram mampu berdenyut sekitar  60-80 kali/ menit dan berdenyut selama setahun + 40 juta kali denyutan. Apabila digunakan sebagai alat penggerak, jantung mampu mengangkat beban yang berukuran 2 kati (1 kati = 448,28 gr) setinggi  kaki dengan kerja kerasnya dalam satu denyutan. Kadar darah yang didorong oleh jantung orang dewasa yang sehat ketika berfungsi dengan kuat mencapai sekitar 20 liter/ menit.
Perjalanan darah melalui jantung memerlukan waktu 1,5 detik, sedangkan dari jantung ke paru-paru kemudian kembali ke jantung lagi (peredaran darah kecil) memerlukan waktu 6 detik. Jantung mengeluarkan 8000 liter darah/ hari, termasuk jumlah darah yang beredar memanjang + 150 km melalui setiap jaringan tubuh, dan mentransfer darah yang terdapat makanan dan oksigen. Pasokan oksigen penting bagi organ vital sistem transportasi, lima menit saja tidak ada oksigen maka otak akan mengalami kerusakan.
Jantung berfungsi sebagai raja yang membawahi seluruh anggota tubuh, ia adalah pancangan kehidupan, sumber nyawa kehidupan dan panas tubuh.
Jantung adalah sumber munculnya pemikiran, pengetahuan, kelemahlembutan, keberanian, kemuliaan, kesabaran, kekuatan menahan diri, rasa cinta, keinginan, kerelaan, kemurkaan dan sifat-sifat sempurna lainnya.
Seluruh anggota tubuh, baik yang nampak maupun yang tidak tampak merupakan tentara bagi jantung.
Setiap apa yang dilihat oleh mata langsung dikirimkan ke jantung. Karena keterikatan yang dalam antara mata dan jantung, apabila ada sesuatu di dalam jantung, maka bisa tampak di mata. Mata merupakan cermin dari jantung yang menterjemahkan apa yang terjadi di dalam hati, sebagaimana lisan merupakan penterjemah dari apa yang didengar oleh hati. Karena itu banyak didapati dalam Al-Qur’an tiga hal tersebut digabung jadi satu. “Sesungguhnya pendengaran, pengelihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (Qs. Al-Israa [17]:36).
Sementara Harun Yahya mengungkapkan, berliter-liter darah berdetak tanpa henti naik turun di sekujur tubuh dan itu semua dimobilisasi oleh jantung.
Setiap benda membutuhkan penggerak agar bisa terus bergerak. Berbagai kendaraan atau bahkan mobil-mobilan remote control bergerak dengan motor. Begitu juga darah yang beredar di sepanjang tubuh pun memerlukan sebuah motor. Motor yang memutar darah kita siang malam selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, adalah jantung kita.
Jika kita memegang urat nadi dan menunggunya sebentar, maka akan terasa detak jantung kita. Jantung memompa + 152 juta liter (40 juta galon) darah sepanjang hidup. Darah sebanyak itu setara dengan minyak sebanyak 10.000 mobil tanki, angka ini cukup fantastis tentunya. Sekarang jika diibaratkan kita menuang secangkir air dari satu ember ke ember lainnya, 70 kali semenit. Akhirnya tentu otot tangan dan pergelangan kita akan sakit dan perlu beristirahat. Padahal, jantung melakukan tugas seperti ini sepanjang hidup dan tidak pernah beristirahat.
Darah yang mengedari tubuh  kebanyakan tersusun dari air (jika, sel, protein dan hormon dipisahkan dari darah, yang tersisa adalah plasma yang 95%-nya adalah air). Oleh karena itu Jika tingkat visikositas air menyerupai ter atau minyak zaitun yang bervisikositas 100 juta lebih tinggi dari ter, jelas tidak ada jantung yang bisa memompa darah melewati jaringan kapiler tubuh. Tingginya visikositas air membuat darah melewati pembuluh-pembuluh darah yang halus tanpa hambatan dan perlambatan.
Bayangkanlah bagaimana Allah menciptakan pompa dengan bentuk paling sempurna di dunia ini sekarang tengah berdetak di bagian kiri dada kita,Subhanallah…
Dengan rancangannya yang istimewa dan gerak tak kenal henti, jantung membuat seluruh darah dalam tubuh menyelesaikan 1000 putaran penuh dalam sehari.
Jantung adalah sebuah pompa yang terbuat dari daging, yang besarnya sekepalan tangan. Akan tetapi, jika kita melihat kemampuannya, jantung jelas-jelas adalah mesin terkuat, paling berdaya tahan, dan paling efisien di dunia. Jantung menggunakan sejumlah besar energi ketika berdetak. Dengan energi yang digunakan oleh jantung, darah bisa diangkat setinggi 3 meter. Kontraksi yang kuat dari jantung menghasilkan tekanan yang cukup untuk menyemprotkan darah sejauh 30 kaki. Dalam satu jam jantung bisa menghasilkan sejumlah energi yang cukup untuk mengangkat sebuah mobil rata-rata setinggi 1 meter di atas tanah.
Otot jantung terdiri atas dua bagian. Ada dua pompa di setiap bagian ini. Pompa kiri, yang lebih kuat, menggerakkan darah kaya oksigen ke seluruh bagian tubuh. Pompa kanan, lebih lemah dari bagian kiri dan memompa darah kaya oksigen ke paru-paru. Pengangkutan dari jantung ke paru-paru ini melalui jarak pendek, sehingga disebut dengan ”peredaran darah pendek.” Adapun pengangkutan ke seluruh tubuh disebut dengan ”peredaran darah panjang.”
Masing-masing bagian jantung ini dibagi lagi atas dua bagian lain. Darah di antara keduanya melewati bagian lain melalui katup (klep) jantung. Pompa ini bekerja tak kenal henti dengan sejumlah besar energi, sehingga darah bisa beredar di tubuh kita 1000 kali sehari.
Tak seperti mesin,  jantung justru melakukan perawatan sendiri. Jantung “melumasi dirinya sendiri dengan oli” berupa cairan pericardium yang berjumlah hanya 10-30 ml. Cairan pericardium berguna untuk mengurangi gesekan akibat gerak jantung. Cairan ini berperan seperti oli motor dan mendukung kerja jantung menjadi lebih mudah. Pericardium juga berfungsi sebagai pencegah  infeksi dari paru dan sekat dada di bagian tengah rongga dada yg memisahkan paru-paru kiri dan kanan. Bentuk perlindungan sendiri dalam jantung ini sekali lagi menunjukkan betapa sempurna dan lengkapnya daya seni Allah dalam penciptaan. “(Yang memiliki sifat-sifat seperti itu) adalah Allah Tuhanmu. Tidak ada Tuhan selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia. Dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.” (QS Al-An’am: 102).*
*Disari dari: Tabloid Bekam Edisi 8/II/2011 (Mungkinkah Jantung Tersumbat?)